Sapajambe, JAMBI - Kepolisian daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) berkoordinasi dengan Polda Jambi untuk bersama-sama mengantisipasi menangani Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah masing masing khususnya di perbatasan kedua provinsi.
Kunjungan Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Heri disambut langsung Kapolda Jambi, Irjen Pol Firman Shantyabudi di Mapolda Jambi, Sabtu dalam rangka koordinasi penanganan karhutla perbatasan Jambi-Sumsel.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolda Jambi mengenalkan aplikasi 'Asap Digital' Polda Jambi dalam ruang monitor dan pemantauan aktifitas karhutla di Jambi kepada Kapolda Sumsel.
Kapolda Jambi, Irjen Pol Firman Santyabudi didampingi Dirreskrimsus, Kombes Pol Edi Faryadi dalam pertemuan itu menjelaskan kepada Kapolda Sumsel sistem dan mekanisme kerja dari aplikasi Asap Digital dalam mengantisipasi antisipasi karhutla.
"Kebetulan Jambi sudah berjalan dengan aplikasi Asap Digital dan peralatan kelengkapan dalam Gakkum Karhutla," kata Firman Shantyabudi.
Kunjungan Kapolda Sumsel ke Polda Jambi itu bersifat formalitas sebagai sarana berbagi informasi dan menyamakan langkah untuk mengantisipasi karhutla.
"Sebagai Provinsi yang bertetangga ini juga untuk menyamakan langkah untuk antisipasi karhutla," kata Firman.
Kapolda Jambi juga menjelaskan bahwa kedua Polda akan bekerja sama dengan dengan menempatkan personil di perbatasan serta saling memberikan informasi tercepat sebagai langkah pencegahan karhutla.
Sementara itu Dirreskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Edi Faryadi menjelaskan aplikasi asap digital adalah satu aplikasi sistem analisa pengendalian karhutla secara digital.
Aplikasi ini menjadi andalan Polda Jambi dalam rangka melakukan pencegahan karhutla di Provinsi Jambi dan berharap program ini dapat berjalan dengan baik serta perlu kerjasama dengan piham Telkom dan Telkomsel.
Kemudian juga perlu dukungan dari seluruh perusahaan perkebunan dan perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang berada di bawah naungan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Provinsi Jambi.
"Upaya pencegahan karhutla akan menjadi lebih baik jika dilakukan secara sinergi antara TNI dan Polri serta semua pihak," kata Edi Faryadi.
Untuk saat ini tempat atau ruangan 'command center' berada di Polda Jambi yang nantinya dapat melihat semua 'hot spot' dan 'hot fire' yang nantinya akan di link kan kepada Gubernur Jambi, Dandrem 042 Gapu sebagai Dansatgas, pihak BPBD serta seluruh jajaran Polres dan Kodim maupun pemerintahan.
"Semua itu dilakukan agar dapat melihat semua situasi di wilayah masing masing jika terjadi karhutla melalui aplikasi Asap Digital yang bisa diakses menggunakan telepon genggam atau handphone, android, PC atau komputer, laptop dan sejenisnya," kata Kombes Pol Edi Faryadi.(*)