Sapajambe.com Sungaipenuh - Deka Candra inisiator tim garuda 13 militan calon walikota dan wakil walikota Sungaipenuh Hamparan Rawang, Ahmadi Zubir - Alvia Santoni berbelok mendukung paslon walikota dan wakil walikota nomor urut 2, Fikar Azami - Yos Adrino.
Deka Candra tidak sendiri menyatakan mendukung Fikar - Yos. Dia bersama Yogi Jonathan yang merupakan anggota tim garuda 13 Hamparan Rawang. Yogi Jonathan juga sudah menyatakan sikap mendukung Fiyos. Bahkan, keduanya sudah melakukan pertemuan dengan Fikar Azami dan langsung menyatakan mendukung Fikar - Yos.
"Alhamdulillah, tokoh muda Hamparan Rawang, Deka Candra dan Yogi Jonathan sudah bergabung bersama Fikar - Yos," ujar Fesdiamon.
Deka Candra mengungkapkan, dirinya dan Yogi Jonathan mengalihkan dukungan ke Fikar Azami - Yos Adrino dikarenakan melihat visi dan misi, Fikar - Yos yang pro rakyat.
Selain itu, visi dan misi perubahan yang digaung - gaungkan oleh Ahmadi Zubir - Alvia Santoni arah dan programnya hingga kini tidak jelas.
"Kita terus mengikuti dan mendalami, apa yang diperbuat Ahmadi - Antos kedepan hingga kini tidak jelas. Perubahan yang dimaksud juga tidak ada kejelasan sampai sekarang ini dan membingungkan," ujarnya
"Konsep pembangunan hingga sekarang juga tidak ada kejelasan. Mau seperti dan dikemanakan Kota Sungaipenuh ini kedepan. Dari pada kecewa, lebih baik saya mundur dari tim garuda 13 dan mendukung Fikar - Yos karena program yang ditawarkan masuk akal dan jelas," ujarnya
Senada, Yogi Jonathan anggota Tim Garuda 13 Ahmadi-Antos Kecamatan Hamparan mengatakan sama. Dirinya mengaku, visi dan misi perubahan yang digadang - gadangkan Ahmadi Zubir - Alvia Santoni tidak pernah dijabarkan.
"Kita didalam saja bingung, apa lagi orang luar. Perubahan seperti apa yang akan dibuat Ahmadi-Antos hingga kini tidak jelas. Dan kita selaku pemilih intelektual juga tahu mana yang terbaik memimpin Kota Sungaipenuh," ujarnya
Selain itu, dia juga mengungkapkan kampanye yang dilakukan oleh Ahmadi Zubir lebih cendrung merendahkan dan mengungkapkan kata yang tidak pantas sebagai seorang politisi dan akademisi.
"Inilah yang membuat kita berlawanan. Semestinya Pak Ahmadi itu menyampaikan visi dan misi Sungaipenuh kedepan dan bukan melecehkan kandidat lain. Disatu sisi, pak Ahmadi tidak menjabarkan bagaimana beliau membangun Sungaipenuh kedepan. Boleh dikatakan, misi perubahan ini tidak punya konsep yang jelas," terangnya. (Rgk)