Sapajambe, Jakarta -Panitia seleksi (pansel) pemilihan Calon Anggota Komisi Yudisial (KY) mengumumkan ada 55 orang kandidat yang lolos seleksi tertulis secara daring (online) untuk menjadi anggota KY 2020-2025.
"Dari 107 orang peserta seleksi kualitas online pemilihan calon anggota Komisi Yudisial, yang dinyatakan lulus seleksi kualitas 'online', sebanyak 55 orang," kata ketua pansel Maruarar Siahaan seperti tertuang dalam pengumuman hasil seleksi administrasi pemilihan calon anggota KY yang dilihat di laman setneg.go.id pada Selasa (7/7/2020).
Sejumlah nama yang turut lolos seleksi administrasi antara lain mantan Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Abdul Haris Semendawai, Anggota Ombudsman RI 2016-2020 Adrianus Eliasta Meliala, Ketua Ombudsman RI 2016-2021 Amzulian Rifai, anggota Kompolnas 2016-2020 Andrea Hynan Poeloenga.
"Peserta yang dinyatakan lulus seleksi kualitas online wajib mengikuti seleksi tahap berikutnya, yaitu uji publik 'online' pada 20–21 Juli 2020," kata Maruarar.
Ketentuan uji publik secara daring tersebut akan dijelaskan pada "technical meeting" yang dilaksanakan pada 17 Juli 2020.
Seleksi kualitas daring tersebut sudah terlaksana pada Senin (29/6) di kediaman masing-masing peserta.
"Panitia seleksi juga mengharapkan masukan dari masyarakat terhadap nama-nama peserta seleksi pemilihan calon anggota Komisi Yudisial yang dinyatakan lulus seleksi administrasi," ungkap Maruarar seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Selasa.
Masukan dapat disampaikan melalui pos ke Sekretariat Panitia Seleksi mulai 6-20 Juli 2020 pukul 16.00 WIB dengan alamat Kementerian Sekretariat Negara, Gedung 1 Lantai 2, Jl. Veteran No. 18, Jakarta Pusat 10110 atau melalui surat elektronik ke panselky2020@setneg.go.id.
Pansel akan mengerucutkan nama-nama peserta menjadi 14 nama yang akan diberikan kepada presiden dan nantinya akan memilih tujuh orang untuk dibawa DPR.
Pansel pemilihan calon anggota KY diketuai oleh Maruarar Siahaan dengan anggota yakni Harkristuti Harkrisnowo, Edward Omar Sharif Hiariej, Ahmad Fikri Assegaf dan I Dewa Gede Palguna.
Sumber: Rilis .id