SAPAJAMBE.COM, SUNGAI PENUH – Forum Masyarakat Anti Korupsi (FMAKI) Kerinci Sungai Penuh kembali gelar aksi damai, Senin (24/10) terkait penegakan supremasi hukum di wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
Aksi ini digelar lantaran Penanganan sejumlah kasus dugaan korupsi yang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Sungai Penuh sebelum dinilai berjalan lambat.
Koordinator Lapangan (Korlap) Forum Masyarakat Anti Korupsi (FMAKI) Kerinci- Sungai Penuh, Miko Adri dalam orasinya meneriakkan bahwa beberapa tahun ini tidak terlihat keseriusan Kejari Sungai Penuh menangani kasus dugaan korupsi, padahal laporan dari masyarakat cukup banyak masuk ke Kejari Sungai Penuh.
“Kasus Galian C kemana ? Kasus tunjangan Rumdis DPRD Kerinci, laporan penyelewengan Dana Desa sejumlah desa di Kerinci – Kota Sungai Penuh jangan sampai hilang bak ditelan bumi,” kata Miko Adri.
Miko menyebutkan bahwa pihaknya berharap hasil kerja yang nyata dari Kejari Sungai Penuh yang baru, dengan bukti berhasil mengungkap kasus korupsi yang sudah naik ke tahap Penyidikan dan segera menetapkan tersangkanya.
“Jangan seolah olah memberi ruang para koruptor senang gembira dan bebas memperkaya diri dari uang negara. Ini berdampak buruk pada kemajuan daerah kita,” ujar Aktivis GEMPUR.
Ditambahkannya, Tidak hanya di Kabupaten Kerinci saja, Kejari Sungai Penuh juga harus jeli terhadap dugaan kasus-kasus korupsi di Kota Sungai Penuh yang mulai muncul dipermukaan.
“Seperti dugaan adanya permainan curang Proses Tender di Kota Sungai Penuh, Proses Pembangunan TPS3R yang diduga menyalahi hukum, Pengerjaan Proyek proyek yang aburadul olek kontraktor nakal dan kebijakan-kebijakan gila yang dilakukan oleh oknum kades tamak”. Pungkasnya.
Sementara itu salah seorang Orator, Ruslan dalam orasinya mengatakan bahwa saat ini ditengah masyarakat sudah muncul persepsi buruk terhadap penegak hukum terutama di Kejari Sungai Penuh.
“Kejari sebelumnya kami nilai mandul dalam mengungkapkan kasus korupsi besar di Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Jangan Cuma tajam kebawah, tumpul keatas, jika kinerja Kejari Antonius baik kedepannya, kita pasti akan dukung dan apresiasi hal itu,” ungkap Ruslan Ketum LSM Cakrawala.
Terkait Perkembangan kasus dugaan korupsi tunjangan rumah Dinas DPRD Kerinci saat ini kabarnya sudah tahap penyidikan. Pihaknya dan masyarakat akan mengawal kinerja Kejari Sungai Penuh.
“Kita tidak akan berhenti disini saja. Kami yakin masyarakat akan ikut mengawal perkembangan kasus kasus yang sudah mencuat di media massa. Kalau mendadak hilang kasusnya kita akan turun lagi membawa massa yang lebih banyak,” ujar Ruslan.
Terkait aksi FMAKI Kerinci Sungai Penuh, Kajari Sungai Penuh yang diwakili Suryadi salah seorang JPU di Kejari Sungai Penuh menyebutkan bahwa Kejari dan para Kasi sedang Dinas luar daerah. Dirinya berjanji akan menyampaikan aspirasi yang disampaikan FMAKI ke atasannya. Dan dirinya juga akan berkoordinasi dengan atasan untuk menjadwalkan kegiatan Audiensi terkait yang disuarakan kawan kawan,” Singkatnya. (ynt)