Bupati Cek Endra Hadiri Reuni Ke-10 GMS

Iklan
Bupati Cek Endra Hadiri Reuni Ke-10 GMS
Bupati Cek Endra Hadiri Reuni Ke-10 GMS

SAPAJAMBE.COM - SAROLANGUN – Bupati Sarolangun, Drs. H. Cek Endra hadiri reuni ke 10 organisasi Gerakan Mahasiswa Sarolangun (GMS) di Aula Bappeda, pada Senin, (24/01/2022) kemarin.

Selain Bupati, turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari, Ketua PSSI Sarolangun H Hurmin, yang juga merupakan Anggota DPRD Sarolangun, Perwakilan Polres Sarolangun, para Kepala OPD, Dewan Pembina, para senior dan anggota GMS.

Ketua GMS Muhammad Amerza mengatakan, Reuni akbar yang dilakukan pada ulang tahun GMS yang ke 10 tersebut bertujuan untuk memperkokoh hubungan silahturahmi bagi seluruh anggota GMS, termasuk para senior GMS yang mungkin saat ini telah memiliki kesibukan masing-masing.

“Kami tentunya sangat mengharapkan peran serta para senior- senior dalam membimbing para kader muda, dan moment reuni ini saya berharap akan mempererat hubungan silahturahmi untuk keluarga besar Gerakan Mahasiswa Sarolangun,” kata Muhammad Amerza.

Sementara itu, Bupati Sarolangun Drs H Cek Endra dalam sambutannya, sangat mengapresiasi pergerakan GMS selama ini. Menurut Bupati Ce, GMS merupakan salah satu organisasi mahasiswa yang harus diikuti mahasiswa dengan tujuan untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), sebagai bekal dalam menghadapi perkembangan zaman yang kian pesat.

“Saya mengucapkan terima kasih atas undangan adik-adik GMS, menurut saya GMS sangat luar biasa, tidak banyak kabupaten-kabupaten dalam Provinsi jambi yang memiliki organisasi seperti GMS, dengan usia 10 tahun ini, telah banyak berkontribusi untuk pembangunan daerah. Tidak kalah penting saya minta GMS harus menjadi wadah peningkatan SDM mahasiswanya,” katanya.

Sebagai orang nomor satu di Kabupaten Sarolangun, Bupati Cek Endra juga menyambut baik peran serta mahasiswa dalam melakukan kontrol sosial. Menurut Ce kritik yang membangun dari mahasiswa itu akan berdampak baik bagi proses pembangunan suatu daerah.

“Selaku mahasiswa tentunya tetap harus menjalankan tugas sebagai kontrol sosial, namun kritik yang disampaikan tentunya kritik yang membangun, sampaikan kritik adik-adik dengan menawarkan solusi kepada pemerintah,” tandasnya. (*)

Iklan