Belum adanya hasil survei yang di release setelah penetapan pasangan calon oleh KPUD Provinsi Jambi membuat kekuatan masing-masing kandidat yang berlaga di Pilkada Provinsi Jambi masih dalam teka-teki. Namun, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Septa Dinata, memiliki analisis yang menarik. Menurutnya, dilihat dari beberapa aspek, pasangan Fachrori-Syafril memiliki basis yang paling solid dibandingkan dengan kandidat lain.
Septa menjelaskan, berkaca dari pilgub-pilgub Jambi sebelumnya, pemilih cenderung memilih paslon yang berasal dari daerahnya masing-masing. Dari segi ini, basis Fachrori-Syafril adalah yang paling kuat.
"Pemilih di basis pasangan ini memiliki militansi yang tinggi hingga mencapai angka 80 persen," ujarnya.
Selain itu, menurut Septa, Fachrori Umar terbukti adalah petahana yang tidak pernah kalah dalam Pilgub Jambi. Sebelum berpasangan dengan Zumi Zola, Fachrori berpasangan dengan HBA. Dari dua ajang kontestasi ini, terbukti bahwa Fachrori Umar adalah faktor penting kemenangan kedua kandidat tersebut.
"Faktor lain yang tak kalah penting adalah pasangan ini didukung oleh koalisi partai politik terbesar dibandingkan dengan kandidat lain," tegasnya.
Septa juga melihat kekuatan pasangan ini sangat didongkrak oleh kehadiran Syafril Nursal yang merupakan wajah baru dalam politik Jambi. Menurutnya, publik sudah jenuh dengan wajah lama dan Syafril Nursal yang merupakan seorang jenderal polisi mampu memberi penyegaran terhadap kejenuhan itu.
"Kehadiran Irjen Syafril sangat penting dan dapat memenuhi ekspektasi publik karena kepemimpinan politik di Jambi selama ini banyak yang tak menentu disebabkan bermasalah dengan hukum. Selain itu, penyelesaian permasalahan konflik dan peredaran bebas narkoba yang mengancam generasi muda juga tak kalah penting. Publik akan melihat Irjen Syafril memiliki kapabilitas dalam menyelesaikan persoalan tersebut," tungkasnya.