Sapajambe.com JAKARTA - Perhelatan Pilkada Serentak tahun 2020 berhasil digelar di 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota di Indonesia di tengah masa Pandemi.
Momen yang awalnya dikhawatirkan bakal memunculkan klaster baru penyebaran Covid-19 akhirnya terbantahkan.
Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan penyelenggaraan pilkada serentak 2020 di masa pandemi tidak memunculkan klaster baru Covid-19.
Bahkan, ditengah masa Pandemi, jumlah partisipasi masyarakat yang mengikuti pilkada meningkat drastis dari pilkada tahun sebelumnya.
"Kami bersyukur berhasil mengatasi kekhawatiran, kecemasan yang dulu muncul ketika pilkada serentak ini akan dilaksanakan di dalam suasana covid," ujar Mahfud usai gelar acara Tatap Muka Menko Polhukam dengan Kepala Daerah, Forkopimda dan Penyelenggara Pilkada, di Yogyakarta, Senin (14/12/2020).
Sebelumnya, menurut Mahfud, banyak sekali masukan kepada pemerintah agar pilkada ditunda. Salah satunya prediksi akan timbulnya kluster baru jika pilkada tidak ditunda.
Namun, lanjut Mahfud, pemerintah harus mengambil keputusan dengan mempertimbangkan berbagai masukan masyarakat.
"Semua saran kita tampung kita ajarkan protokol kesehatan dan alhamdulillah belum ada kasus bahwa kerumunan pilkada itu menjadi kluster baru. Apakah covid itu masih ada? Masih," tegas Mahfud MD dalam acara Refleksi dan proyeksi pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020.
Mahfud MD juga memberikan apresiasi atas kepedulian masyarakat, sebagai bukti kecintaan masyarakat terhadap bagsa ini.
"Tingkat partisipasi, alhamdulillah meningkat. Dulu partisipasi kita di pilkada serentak 2015 itu adalah 69,02%, sekarang naik menjadi 75,82% jauh lebih tinggi dari pemilihan yang ada di Amerika," tambah Mahfud.
"Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh ormas-ormas, kepada LSM yang secara objektif mensyukuri keberhasilan Pilkada yang dulu dikhawatirkan bersama ini," pungkas Mahfud.
Sementara Mendagri Tito Karnavian menekankan keberhasilan bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan Pilkada terbesar kedua di dunia di masa pandemi.
Menurut Tito, kesuksesan Indonsia bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain dengan menerapkan protokol kesehatan secara tegas.
"Ketegasan dari aparat keamanan TNI, Polri, Satpol PP yang telah selesai mencoblos supaya mencegah kerumunan, juga mempermudah rekan-rekan di TPS," papar Mendagri Tito Karnavian.(*)
Rri.co.id