Kemristek Kembangkan Produksi Sepeda Motor Listrik

Iklan
Kemristek Kembangkan Produksi Sepeda Motor Listrik
Kemristek Kembangkan Produksi Sepeda Motor Listrik

Sapajambe, Jakarta- Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menyatakan Indonesia akan memulai usaha pengembangan kendaraan listrik dari sepeda motor listrik dan baterai listrik. Dia menargetkan Indonesia mampu memproduksi dua juta motor listrik, pada tahun 2025.

Bambang menerangkan, prioritas ini sesuai dengan kebutuhan kendaraan di tengah masyarakat. Sebab, berdasarkan data BPS, perkembangan jumlah sepeda motor di Indonesia tahun 2017 mencapai 113 juta kendaraan. Itu, jauh di atas mobil di angka 15 juta kendaraan.

‚¬Å“Sebagaimana yang kita tahu, Indonesia mengonsumsi sepeda motor lebih banyak daripada mobil. Ini berarti kita perlu fokuskan kendaraan listrik pada motor listrik. Target pada 2025 lebih dari dua juta dan pada 2050 tiga belas juta (motor listrik), jadi semuanya harus disiapkan,‚¬kata Bambang, di Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Indonesia saat ini, kata dia, sudah memiliki motor listrik GESITS yang dikembangkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). GESITS saat ini sudah dapat dipesan masyarakat dan menjadi bukti pengembangan kendaraan listrik dalam negeri.

Pengembangan industri kendaraan listrik harus bersifat menyeluruh. Bambang menilai, tidak hanya produk akhir berupa motor atau mobil listrik, melainkan juga komponen-komponen penting bagi kendaraan listrik. Lompatan yang diambil pemerintah dimulai dari suku cadang dan baterai.

Selain motor listrik dan baterai saat ini lima perguruan tinggi sedang mengembangkan bus listrik, yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Sebelas Maret (UNS).

‚¬Å“Inovasinya adalah Molina atau Mobil Listrik Nasional, bis elektrik dan Universitas Indonesia sudah menggunakan bis ini untuk mengantar mahasiswa dari satu fakultas ke fakultas lain atau dari stasiun kereta ke fakultas,‚¬katanya.

  Sumber: Rri.

Iklan