Bangko-Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, kembali menerbitkan buku ‚¬ËœKaldera Masurai‚¬„¢. Pada cetakan kedua ini, tentunya isi buku tersebut lebih lengkap.
Buku yang ditulis Dr Antonius Ratdomo Purbo, peneliti dari Badan Gelogi RI ini, mengungkap habis Kaldera Masurai berdasarkan hasil penelitian dan kajiannya yang dilakukannya terhadap Gunung Masurai selama tiga tahun, dari 2015-2017.
‚¬Ëœ‚¬„¢Buku ini sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan kita. Melalui buku ini pula Merangin akan menjadi central penelitian Geologi terlengkap. Terimakasih kepada Pak Dr Antonius Ratdomo Purbo atas karyanya ini,‚¬„¢‚¬„¢ujar Plt Sekda Hendri Maidalef.
Melalui buku itu pula lanjut Plt Sekda, pastinya masyarakat termasuk para pelajar dan mahsiswa Indonesia, khususnya dari Merangin, menjadi tahu adanya sejarah geologi di Merangin.
‚¬Ëœ‚¬„¢Kaldera Masurai ini merupakan warisan geologi yang bisa dimanfaatkan dalam mendukung pembanguban daerah yang berkelanjutan,‚¬„¢‚¬„¢terang H Hendri Maidalef pada rakor yang dihadiri sejumlah pimpinan OPD dan berbagai instasi lainnya.
Diterangkan Plt Sekda, kaldera merupakan ciri gunungapi yang sudah dalam tahap lanjut, dimana puncaknya tidak lagi berbentuk kerucut. Gunungapi yang memiliki kaldera berbentuk kerucut terpancung atau cekung kedalam pada bagian puncaknya.
Ciri ini persis ada pada Gunung Masurai di Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin, Jambi. Selama ini di Indonesia orang hanya mengenal Kaldera Toba, Maninjau Bromo, Ijen dan Kaldera Tambose.
‚¬Ëœ‚¬„¢Memang selama ini alur kaldera itu terputus, jika diurut dari Kaldera Toba sampai Bali. Ternyata kekosongan itu ada di Merangin,‚¬„¢‚¬„¢ujar Dr Antonius Ratdomo Purbo. (amn)