Sapajambe.com - Kata kunci atau password merupakan pengaman utama yang digunakan diberbagai akun media sosial, email maupun apkikasi atau platform yang menggunakan internet.
Tetapi, seringkali kita memiliki keterbatasan untuk mengingat semua password yang kita buat untuk puluhan akun yang kita miliki.
Maka, tak jarang pengguna berakhir menggunakan password yang sama untuk berbagai akun miliknya. Atau bahkan, pengguna tidak bisa lagi mengakses suatu platform lantaran lupa dengan pasword yang digunakan.
Lebih berbahaya, jika ternyata password yang digunakan ini ketahuan atau tercuri. Resikonya, maka pencurinya bakal dengan mudah membobol akun-akun lain milik pengguna.
Berikut sejumlah tips untuk mempermudah dan membantu membuat kata sandi yang unik yang kuat namun tetap mudah diingat:
1. Buat sebuah bagian kata sandi yang akan selalu ada dalam tiap kata sandi yang akan dibuat di berbagai akun.
2. Pikirkan sebuah lirik lagu, kutipan dari film, sajak, atau kalimat apa saka yang disukai. Misal, lagu Bintang Kecil.
2. Ambil huruf pertama dari tiga hingga lima kata pertama kalimat yang sudah dipilih. Untuk lagu bintang kecil berarti "bintang kecil di langit yang biru"
3. Tambahkan karakter khusus di antara setiap huruf yang diambil, misal karakter @ atau #. Sehingga jika dirangkai dengan kata sebelumnya akan menjadi B#K#D#L#Y#B
4. Tambahkan suatu kata yang khas dengan akun layanan yang tengah dibuat passwordnya. Misal membuat password untuk Facebook yang kental dengan warna biru, maka passwordnya bisa menjadi B#K#D#L#Y#BBiru.
Cara ini bisa membuat password Anda lebih kuat, membuat password berbeda untuk tiap akun, dan sulit ditebak. Namun kata kunci ini lebih mudah diingat, karena memiliki sistem yang bersifat pribadi dan susah diketahui orang lain.
Sebelumnya, beberapa peneliti keamanan menyarankan untuk kerap mengganti kata sandi yang digunakan. Namun, kreativitas untuk membuat kata sandi seringkali terbentur dengan terbatasnya memori untuk mengingat kata sandi yang baru saja dibuat.
Seperti hasil penelitian lab Kaspersky yang juga menyebutkan terdapat lebih dari 700 juta alamat email dan kata sandi yang tidak terenkripsi baru-baru ini. Data dari berbagai kebocoran itu dapat dengan mudah digabungkan dan digunakan dalam serangan pengisian kredensial, dimana peretas menggunakan kombinasi email/kata sandi korban untuk membobol akun pengguna lainnya yang memiliki kata sandi yang sama.(*)