Sapajambe,Solo- Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi berhasil melepas varietas unggul kayumanis dengan nama Varietas Kayumanis Koerintji pada sidang pelepasan komoditas perkebunan di Novotel Solo, Kamis (17/10).
Cheppy Syukur yang merupakan ketua Tim Pemulia menyebutkan bahwa butuh waktu kurang lebih empat tahun untuk menggali potensi dan mencari pohon induk terbaik kayumanis di Provinsi Jambi.
",Kayumanis (Cinnamomum burmanii) merupakan komoditas unggulan ekspor Indonesia di sektor perkebunan setelah lada dan pala," katanya.
Menurutnya, kayu manis asal Indonesia sudah dikenal dalam dunia perdagangan rempah dunia dengan sebutan kayu manis Koerintji atau padang cassia.
"Pencarian materi genetik kayumanis pada tiga Blok Penghasil Tinggi di Provinsi Jambi terutama di Kabupaten Kerinci yaitu di Desa Lempur Tengah, Desa Perikan Tengah, dan Desa Air Betung dengan tanaman yang berumur 20 sampai 40 tahun," paparnya.
Seleksi Pohon Induk Terpilih (PIT), lanjutnya dilakukan dengan memilih berdasarkan pada karakter pertumbuhan, produksi, dan penampilan tanaman dan terpilih 55 pohon induk yang dari tiga desa yang berbeda.
"Keunggulan PIT kayumanis Koerintji yaitu memiliki produksi kulit segar kayumanis Koerintji berkisar 126,25 sampai dengan 201,51 kilogram basah perpohon, sedangkan produksi kulit kering yaitu sekitar 25,41 - 39,98 kilogram kering perpohon dengan ketebalan kulit kayumanis yaitu 3,65 sampai 6,65 melimeter," terang Cheppy
Selain itu, Cheppy mengatakan keunggulan lain PIT kayumanis ini yaitu memiliki mutu kulit kayumanis yang baik dengan kadar minyak atsiri sekitar 1,29 sampai 3,57 persen dan kadar sinamaldehid berkisar 91,88 - 94,19 persen.
"Kadar sinamaldehid kayumanis ini melebihi standar SNI yaitu 50 persen. Karakteristik mutu tersebut disukai oleh negara-negara pengimpor kayumanis. Saat ini Indonesia merupakan produsen kayumanis Casia terbesar di dunia," tuturnya.
Ditambahkannya, 55 pohon induk terpilih ini merupakan kayu manis terbaik di Provinsi Jambi dan sudah tersebar hingga ke Sumatera Barat.
Sedangkan untuk menjami ketersediaan benih, Pemerintah Daerah Jambi melalui pemda Kabupaten Kerinci telah mengembangkan areal pertanaman kayumanis mulai 2019.
"Diharapkan kegiatan perbenihan serta pelepasan varietas kulit manis Koerintji ini dapat mendukung program perbenihan Nasional yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai ekspor kayumanis dari Indonesia," pungkasnya. (wow)