SAPAJAMBE.COM, Kerinci- 18 September 2024 (Rabu) — Pada malam hari setelah salat Isya, komunitas penggiat kopi Kabupaten Kerinci mengadakan pertemuan dengan Pj Bupati Kerinci di kediamannya. Di tengah kesibukan beliau dalam mempersiapkan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-53 Provinsi Jambi, Pj Bupati masih meluangkan waktu untuk menerima komunitas tersebut.
Dalam pertemuan ini, hadir pula Duta Kopi Provinsi Jambi 2021, Tesha Dwi Aprilita, bersama para pemerhati dan penggiat kopi. Pembicaraan difokuskan pada keterlibatan Kerinci dalam International Coffee Day (ICD) yang akan diselenggarakan oleh Dewan Kopi Indonesia di Pendopo Kantor Gubernur Jambi dari tanggal 26 September hingga 1 Oktober 2024. Mengingat Kerinci merupakan salah satu produsen kopi terbesar di Provinsi Jambi, komunitas merasa penting agar Kabupaten Kerinci turut berpartisipasi aktif dalam acara tersebut. Selain itu, dibahas juga mengenai pengiriman perwakilan untuk mengikuti seleksi pemilihan Duta Kopi Provinsi Jambi 2024, mengingat Duta Kopi Provinsi Jambi saat ini adalah putri Kerinci yang memenangkan kontestasi pada tahun 2021.
Pj Bupati Kerinci menyambut positif niat baik komunitas ini dan meminta agar proposal segera diserahkan untuk ditindaklanjuti. Keesokan harinya, pada 19 September 2024 (Kamis), sekitar pukul 14.00, komunitas penggiat kopi menyerahkan proposal tersebut kepada Pj Bupati. Lima hari kemudian, tepatnya pada 24 September 2024 (Selasa) pukul 10.00 pagi, komunitas penggiat kopi kembali untuk menjemput surat disposisi dari Pj Bupati dan menyerahkannya langsung ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kerinci.
Setibanya di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan, komunitas disambut oleh spanduk bertuliskan "Kami Melayani dengan Sepenuh Hati" yang terpampang di pintu masuk. Namun, kekecewaan mulai muncul ketika mereka mendapati beberapa staf kantor melayani sambil bermain game di depan komputer dan ponsel masing-masing. Setelah meminta bertemu dengan Kepala Dinas, mereka diberitahu bahwa Kepala Dinas sedang cuti, dan surat disposisi harus diserahkan ke Kasubag Umum untuk diteruskan kepada Sekretaris Dinas (Sekdis).
Pada 25 September 2024 (Rabu), sekitar pukul 10.00 pagi, komunitas kembali menanyakan tindak lanjut surat disposisi yang telah diserahkan. Kasubag Umum menginformasikan bahwa surat tersebut telah diteruskan ke Kepala Bidang Perdagangan (Kabid Perdagangan). Kasubag Umum juga menyarankan agar Kabid Perdagangan dihubungi terlebih dahulu sebelum komunitas datang ke kantor, khawatir Kabid sudah berada di acara MTQ. Meski komunitas sudah berulang kali menghubungi Kabid Perdagangan melalui telepon seluler dan WhatsApp, tidak ada respons hingga sore hari bahkan keesokan harinya.
Tidak menyerah, komunitas kembali mengonfirmasi perihal ini kepada Kasubag Umum. Anehnya, kali ini Kasubag menjelaskan bahwa Kabid Perdagangan ternyata sedang dinas di luar daerah. Dengan acara ICD yang semakin mendekat, komunitas memutuskan untuk membatalkan beberapa agenda kegiatan di acara ICD, namun tetap mengirimkan perwakilan untuk seleksi pemilihan Duta Kopi Provinsi Jambi 2024 dengan dana patungan. Nofina Sabilla, yang telah didaftarkan untuk mengikuti seleksi pemilihan duta kopi, tetap berangkat ke Jambi bersama Tesha Dwi Aprilita pada 25 September 2024 (Rabu) sekitar pukul 20.00 WIB dengan menggunakan dana pribadi.
Pada 29 September 2024 (Minggu), komunitas kembali mencoba menghubungi Kabid Perdagangan, namun tetap tidak mendapatkan tanggapan. Pada 1 Oktober 2024 (Selasa), Nofina Sabilla berhasil meraih gelar "Duta Kopi Provinsi Jambi 2024 Terfavorit" di ajang International Coffee Day, yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi komunitas dan masyarakat Kerinci. Meskipun demikian, komunitas kopi tetap merasa kecewa karena niat mereka untuk membantu memperluas jaringan kopi Kerinci tidak mendapatkan apresiasi yang layak.
Sebelum berita ini diterbitkan, Zico Fernandes, selaku Kabid Perdagangan, baru membalas pesan dari komunitas kopi, dengan alasan bahwa bidang perdagangan sibuk dengan kegiatan MTQ. Alasan ini menunjukkan kurangnya profesionalisme Zico dalam mengelola waktu dan prioritas. Sebagai pejabat publik, ia seharusnya mampu menyeimbangkan tugas seremonial dengan tanggung jawab pengembangan ekonomi daerah. Keterlambatan dalam merespons komunitas kopi Kerinci mencerminkan buruknya manajemen komunikasi, inefisiensi birokrasi, serta pengabaian terhadap potensi lokal yang penting bagi perekonomian.(*)