Oleh : Sebri Asdian, SE
Ketua Umum Ikatan Pemuda Kerinci Sungai Penuh (IPKS), Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Ditengah mewabahnya Virus Corona (Covid-19) di penjuru dunia, tidak sedikit korban jiwa yang berjatuhan.
Menurut situs WHO, virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia corona diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrme (SARS).
Virus corona paling terbaru yang ditemukan adalah virus corona COVID-19. Virus ini termasuk penyakit menular dan baru ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019 yang kemudian menjadi wabah.
Berbagai upaya dan antisipasi sudah dilakukan oleh pemerintah maupun pihak terkait untuk meminimalisir penyebaran virus yang mematikan ini.
Mulai dari sosialisasi cara pencegahan, lockdown ataupun mengunci keluar masuk suatu wilayah, daerah maupun negara, social distancing, work from home, meliburkan sekolah, himbauan untuk tidak keluar daerah dan lain sebagainya.
Akan tetapi, fakta dilapangan berbanding terbalik terhadap antisipasi yang extra dilakukan tersebut.
Dibeberapa daerah maupun wilayah di Indonesia, terkhususnya di Provinsi Jambi, saat beberpa Pemkot dan Pemkab meliburkan seluruh sekolah untuk memutus penyebaran virus corona, ternyata masih banyak orang tua yang membiarkan anak-anaknya bermain dan bergrombolan di luar rumah.
Belum lagi para pejabat di beberapa kabupaten kota yang membuat himbauan agar masyarakat tidak keluar daerah sendiri yang malah keluar daerah dengan dalih kunker dan berbagai agenda lainnya.
Dari beberapa kasus tersebut, tentulah dari pemerintah maupun masyarakat masih menganggap remeh virus corona ini. Jika hal ini terus terjadi, tentunya misi bersama dalam memerangi virus corona akan menjadi sia-sia.
Perlu keseriusan serta sinkronisasi antara masyarakat dan pemerintah dalam memerangi virus corona.
Belajarlah dari negara-negara yang sudah terlanjur menganggap remeh virus corona. Saat kasus pertama di umumkan, banyak masyarakat yang menganggap itu hanya flu biasa, dengan tidak mengindahkan memakai masker serta menilai mereka yang wasada adalah orang lebay. Akibatnya, banyak warga yang positif terkena Corvid -19 dan ekonomi negaranya pun lumpuh.
Agar hal serupa tidak terjadi di daerah kita, mari mulai dari diri sendiri, mulai dari di rumah saja. Jaga kebersihan diri lalu isolasi diri dan keluarga. Tidak keluar rumah kecuali sangat penting, ini saatnya memulai solidaritas.
Yang mampu harus mulai membantu yang tidak mampu, ini adalah bentuk usaha dan doa kita semua. Semoga badai corona ini segera berlalu.
Mengutip perkataan Kepala Tim Dokter (Covid-19) Cina, Prof. Dr. Zhong Nan Shan
"Jika ingin berpergian, berpikirlah secara jernih dan sayangi keluargamu. Jangan punya rasa percaya diri berlebihan atau hendak beradu nasib mujur. Tak seorang pun bisa luput dari serangan Covid-19. Jangan coba-coba menantang Covid-19, karena Anda akan menyesal seumur hidup. Meskipun kelak telah ditemukan obat khusus Covid-19, itu hanyalah obat penyambung sisa nyawa Anda.
Sekalipun anda berhasil sembuh, nyawa Anda tinggal separuh, paru-paru Anda tetap sudah rusak. Hilangkan rasa congkak pada diri Anda dalam perang melawan epidemi ini.‚¬.