Sapajambe. Bungo. Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum mengemukakan, Pemerintah Provinsi Jambi terus berupaya menekan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), upaya siaga tanggap kebakaran hutan dan lahan terus dilakukan dengan pemantauan titik api termasuk yang dipantau melalui udara. Hal itu disampaikannya usai memantau karhutla di Kabupaten Muaro Jambi, Batanghari, Tebo, dan Bungo dengan menggunakan helikopter, Selasa (20/08/2019) sore. Pemantauan karhutla dari udara yang dilakukan gubernur Jambi bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah menggunakan helikopter jenis PK-RPM, berangkat dari Bandara Sultan Thaha Jambi pukul 14.15 WIB menelusuri Kabupaten Muaro Jambi, Batanghari, Tebo, dan Bungo, dan mendarat di Bandara Bungo pukul 15.06 WIB. Kedatangan Gubernur disambut Bupati Bungo H. Mashuri bersama Forkopimda dan para OPD Kabupaten Bungo, langsung menuju rumah dinas Bupati. "Untuk titik api di kabupaten yang dilalui sudah berangsur berkurang, tapi terjadi juga karhutla di kabupaten tetangga yang berbatasan dengan Provinsi Jambi seperti Musi Banyuasin, yakni di Desa Muara Medak Kecamatan Bayung Lincir," ujar Fachrori. Fachrori mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar lahan, khususnya kepada perusahaan perkebunan yang memiliki izin di Provinsi Jambi. ‚¬Å“Saya mengharapkan perusahaan menjaga dan bertindak aktif dalam meminimalisir karhutla yang terjadi di wilayah konsesi perkebunannya, karena yang menjadi korban terlalu banyak terutama masyarakat kita akan terganggu aktivitas dan kesehatan mereka," tegas Fachrori. Fachrori mengungkapkan, ancaman karhutla masih ada, terlebih sekarang ini sedang musim kemarau, dengan kondisi banyak lahan yang mengalami kekeringan dan mudah terbakar, serta semakin sulitnya sumber-sumber air untuk kebutuhan pemadaman api jika terjadi kebakaran hutan dan lahan. Fachrori mengapresiasi kerja keras Satgas Pengendalian Karhutla dalam menganggulangi karhutla di Provinsi Jambi. (*/lm)