SAPAJAMBE.COM, KERINCI - Drh.Wira Jaya kabid peternakan dan kesehatan hewan Kabupaten Kerinci melaporkan, jumlah hewan ternak khusus sapi yang terindikasi penyakit mulut dan kuku (PMK) telah tersebar di Kabupaten Kerinci .
Informasi yang di terima sapajambe.com, Wira Jaya menjelaskan, wabah PMK telah melanda sebanyak 83 ekor sapi di kabupaten Kerinci.
"Dari hasil lapangan beberapa waktu terakhir kita sudah bertemu dengan peternak sapi, dari hasil labor di laporan 13 ekor positif, diantaranya 70 ekor sapi gejala kronis yang mengarah kepada PMK," paparnya, Selasa (14/6/22) pagi.
Adapun upaya dilakukan dinas tersebut untuk memutuskan rantai penyebaran penyakit PMK, dinas membagikan Disinfektan kepada peternak sapi sekaligus menyuntik sapi yang terindikasi PKM tersebut.
"Kita membagikan Disinfektan sekaligus menyuntik sapi yang terindikasi PMK agar sapi warga lainnya tidak tertular, dari hasil labor untuk sebagian besar sapi tergolong katagori gejala, Alhamdulillah sekarang menuju arah perbaikan, sembuh, di perkirakan tahun depan sudah normal kembali," ujar Wira.
Waktu yang sama iya juga menjelaskan, penyakit PMK tidak berbahaya untuk manusia hanya saja penyakit tersebut bisa menular khususnya sesama sapi hingga terancam merugikan peternak sapi tersebut.
"Supaya tidak salah paham PMK itu sendiri untuk masyarakat tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, adapun upaya kita semata- mata untuk mencegah penularan PMK diantara sesama ternak yang ada di kabupaten Kerinci sehingga tidak menimbulkan kerugian secara ekonomi bagi masyarakat, untuk daging nya sendiri tidak berbahaya bagi manusia untuk di konsumsi" tutupnya. (ynt)