Penulis : Dr. Noviardi Ferzi, SE. MM
(Direktur Media Center FU SN)
Sebagai sebuah provokasi desain itu berjalan lancar, berawal dari sebuah postingan di Facebook tentang dugaan bagi - bagi sembako yang dilakukan tim FU - SN, hingga terus berlanjut pada pelaporan ke Bawaslu dan terus digoreng sampai detik ini
Untunglah ditengah situasi yang kurang mengenakkan tersebut, pesan sejuk terus mengalir dari Fachrori dan Irjen Syafril tentang timnya harus sabar dan mewaspadai masifnya Provokasi dan hoaks terhadap mereka.
Kembali ke cerita bagi - bagi sembako tadi, FU - SN hanya korban dari sebuah permainan, dikatakan FU - SN membagi sembako jelas sebuah berita hoaks.
Logikanya begini, yang membagikan sembako bukanlah FU - SN langsung tapi atau elemen pemenangan FU - SN, ini hanya aksi spontan pendukung yang bergerak sendiri dan dengan sumber daya pribadi tentunya, bukan program yang di koordinasi pasangan berkah.
Apalagi bagi - bagi sembako itu sebenarnya hanya tepat disebut solidaritas antar tetangga, karena dilakukan antar tetangga dengan tetangganya sendiri, tujuannya pun bukan untuk mengajak orang memilih FU - SN sebenarnya, tetapi lebih pada sadaqah dari yang bersangkutan. Jadi jauh dari sifat masif dan terstruktur seperti yang dihebohkan di media sosial
Lalu bagaimana dengan atribut berupa spanduk dan baju pasangan FU - SN yang ada di lokasi, nah disinilah letak provokasi nya. Ada desain yang memanfaatkan antusiasme komunitas pendukung berkah memakai atribut dalam acara arisan antar tetangga tadi.
Tentu saja desain ini secara cerdik dimainkan oleh pihak yang panik dengan gelombang dukungan masyarakat pada FU - SN, sehingga ada skenario Intel Melayu untuk menjerumuskan keluguan pendukung pasangan Berkah.
Tentu saja ini bukan pembenaran dari tim Berkah tapi ini sebuah analisa cermat internal tim FU - SN terhadap masalah tersebut, tujuannya jelas ingin merusak konsentrasi calon dan segenap tim pemenangan hingga ingin mengerus Elektabilitas pasangan FU SN yang kian meroket di semua daerah.
Tapi sudahlah semua sudah terjadi, kini tim FU SN siap melakukan berbagai pembelaan termasuk di antaranya menyiapkan ratusan pengacara untuk menghadapi masalah ini, kini percaya Bawaslu akan mampu melihat persoalan ini secara jernih, kita juga yakin masalah ini akan selesai secara transparan.
Karena sesuai pesan " Jenderal " Syafril di sebuah rapat evaluasi, kita tidak boleh menyerah dengan provokasi dan agitasi. Meminjam istilah teman semalam, laporan tersebut hanya upaya mencari panggung, sesuatu yang selalu dilakukan bersangkutan hampir di semua event politik. Karena mungkin baginya ribut dalam politik dipandang sebuah jalan untuk sebuah eksistensi diri, dan tim FU SN cukup mengerti akan hal itu. Wallahu alam bishawab.