SAPAJAMBE.COM- Dua undang-undang telah dicanangkan agar siapapun wajib melaporkan dan mencegah saat mengetahui terjadi kekerasan dalam rumah tangga, terutama pada anak, kita seringkali abai meskipun ada hal-hal di sekitar yang sebenarnya mengusik nurani kita.
Perlindungan pada anak tidak hanya menjadi tanggung jawab orangt tuanya semata, namun menjadi tanggung jawab setiap kita.
Lalu bagaimana kita sebagai orangtua dapat turut serta mencegah kekerasan pada anak? Empat tips berikut dapat Ayah Ibu gunakan dan latih dalam mencegah kekerasan pada anak.
Pertama, mengelola emosi diri. Ada beberapa hal yang dapat membuat kita marah termasuk perilaku anak yang salah namun jangan jadikan amarah bahan bakar untuk mendisiplinkan anak. Lebih lanjut, Bukik Setiawan telah menjabarkan dalam buku "Anak Bukan Kertas Kosong" bahwa ancaman ganjaran dan hukuman (reward and punishment) tidak efektif untuk membentuk perilaku anak. Mengapresiasi dan menumbuhkan perilaku baik anak lebih efektif ketimbang mengancam anak dengan ganjaran maupun hukuman.
Kedua, membiasakan komunikasi yang baik dengan anak, agar anak memiliki kepercayaan pada orangtua untuk bercerita. Banyak kasus saat anak yang mengalami kekerasan menjadi tertutup dengan siapapun, termasuk orangtuanya sendiri. Bercerita adalah bekal penting anak untuk belajar mengungkapkan perasaannya, dan itu dimulai dari keluarga. Tanyakan apabila Ayah Ibu mengamati perubahan perilaku yang tidak wajar pada diri anak, dan dengarkan cerita anak dengan penuh perhatian.
Ketiga, terlibatlah dalam berbagai kegiatan anak. Ini adalah kesempatan Ayah Ibu untuk mengenal dengan siapa anak berteman dan bermain bersama. Di sekolah, Ayah Ibu dapat meluangkan waktu bersama guru atau wali kelas anak untuk mengobrol tentang keseharian dan perilaku anak di kelas. Terlibat dalam berbagai kegiatan anak dapat memberikan data tambahan untuk melengkapi cerita anak, bahkan membuat Ayah Ibu mengetahui apabila ada teman anak yang mengalami kekerasan.
Keempat, bekali anak berbagai hal untuk mencegah dirinya dari tindak kekerasan. Salah satu hal terpenting untuk diajarkan pada anak adalah keberanian untuk bersuara, mengungkapkan pendapatnya, saat merasa terancam atau tidak menyukai perilaku seseorang. Keberanian untuk bersuara merupakan salah satu bentuk perlawanan terhadap kekerasan, karena banyak anak yang hanya bisa diam saat mengalami tindak kekerasan.
Anak perlu berkesempatan merasakan cinta kasih dalam keluarga dan lingkungan sekitar mereka untuk tumbuh menjadi manusia yang seutuhnya. Ayah dan Ibu dapat memulainya dengan mengapresiasi dan menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baik dalam diri anak. (*)